Thursday, August 28, 2025

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM KELAS VII, VIII, IX SMP/MTS (DEEP LEARNING)

Dalam era teknologi yang berkembang pesat, pembelajaran mengenai deep learning menjadi semakin relevan. Namun, memahami konsep yang kompleks seperti jaringan saraf tiruan tidak harus selalu bersifat teknis dan kaku. Melalui pendekatan yang mindful, joyful, dan meaningful, proses belajar dapat diubah menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan, reflektif, dan bermakna.

Mindful: Belajar dengan Kesadaran Penuh

Pembelajaran deep learning yang mindful mengajak peserta didik untuk hadir secara utuh dalam proses belajar, tidak hanya secara fisik tetapi juga secara mental dan emosional. Dalam modul ini, peserta didik diajak untuk menyadari bagaimana mereka memahami konsep, mengelola tantangan, dan mengevaluasi perkembangan diri mereka sendiri.

Beberapa strategi yang diterapkan:

  • Refleksi setelah menyelesaikan setiap topik.

  • Latihan jeda (pause practices) untuk menyerap konsep sebelum melanjutkan ke materi berikutnya.

  • Diskusi terbuka mengenai kesulitan atau hambatan belajar, sehingga peserta merasa didengar dan didukung.

Joyful: Menumbuhkan Rasa Senang dalam Belajar

Mempelajari topik seperti deep learning tidak harus membebani. Dengan pendekatan joyful, modul ini dirancang agar peserta merasakan antusiasme, rasa ingin tahu, dan kepuasan selama proses belajar. Hal ini dicapai dengan:

  • Menggunakan contoh-contoh aplikasi nyata yang relevan dan menarik (seperti deteksi wajah, chatbot, atau sistem rekomendasi film).

  • Mendorong eksplorasi mandiri melalui proyek mini yang sesuai minat peserta.

  • Menyisipkan elemen gamifikasi seperti kuis interaktif, leaderboard pembelajaran, atau tantangan harian.

Dengan suasana yang menyenangkan, peserta didik akan lebih mudah terlibat aktif dan tidak mudah merasa terintimidasi oleh istilah teknis atau rumus-rumus kompleks.

Meaningful: Pembelajaran yang Relevan dan Berdampak

Pembelajaran yang meaningful menekankan pada keterkaitan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata dan tujuan pribadi peserta didik. Modul ini tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga mengajak peserta untuk memahami mengapa mereka belajar deep learning dan bagaimana ilmu ini dapat diterapkan untuk kebaikan.

Upaya untuk menjadikan pembelajaran bermakna:

  • Proyek akhir yang mengangkat isu sosial atau lingkungan, seperti klasifikasi sampah, analisis berita palsu, atau prediksi banjir.

  • Studi kasus yang menampilkan bagaimana deep learning digunakan di bidang kesehatan, pendidikan, atau pertanian.

  • Aktivitas refleksi nilai: “Bagaimana teknologi ini bisa saya gunakan untuk membantu orang lain?”

Berikut Link Download Modul Ajar dan Perangkat Pembelajaran Deep Learning SMP :

1. Link Perangkat dan Modul Ajar kelas 7 SMP/MTs

2. Link Perangkat dan Modul Ajar kelas 8 SMP/MTs

3. Link Perangkat dan Modul Ajar kelas 9 SMP/MTs

Perangkat Pembelajaran Deep Learning yang lain:

Link Perangkat Deep Learning Kls 10 SMK

Link Perangkat Deep Learning Kls 11 SMK

Link Perangkat Deep Learning Kls 12 SMK

Link Perangkat Deep Learning Kls 10 SMA/MA

Link Perangkat Deep Learning Kls 11 SMA/MA

Link Perangkat Deep Learning Kls 12 SMA/MA

Link Perangkat Deep Learning Kls 8 SMP/MTS

Link Perangkat Deep Learning Kls 9 SMP/MTS

Kokurikuler

Prota/Prosem Kls 1-6 SD/MI

Asesmen Diagnostik

Link Administrasi dan Bukti Dukung Akreditasi :

Bukti Dukung Akreditasi Komponen I

Bukti Dukung Akreditasi Komponen II

Bukti Dukung Akreditasi Komponen II




PROGRAM DAN PERENCANAAN/MODUL KEGIATAN KOKURIKULER

Kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, dan/atau pengayaan kegiatan Intrakurikuler dalam rangka pengembangan karakter dan kompetensi murid. Kokurikuler dimaksudkan untuk membuka ruang yang lebih fleksibel bagi satuan pendidikan untuk mengembangkan kegiatan yang dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan menanamkan nilai-nilai yang dimiliki oleh satuan pendidikan.

  Pelaksanaan kokurikuler dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaannya. Satuan pendidikan dapat melibatkan orang tua, masyarakat dan/ atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan kokurikuler. Kami berharap implementasi kokulikuler oleh satuan pendidikan akan lebih efektif, sederhana, dan relevan. Satuan pendidikan perlu menghadirkan beragam pengalaman belajar yang bermakna sebagai upaya membentuk kompetensi murid secara utuh. Pengalaman belajar yang beragam ini diperoleh melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Dengan demikian, kegiatan kokurikuler menjadi bagian integral dan berperan strategis untuk mengembangkan kompetensi murid, terutama karakter

Rancangan kegiatan kokurikuler sebaiknya mendorong murid bebas bereksplorasi melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan dan bermakna. Kokurikuler berisi kegiatan eksperiensial, langsung, berorientasi pada tindakan dan berdasarkan keterampilan. Dari landasan tersebut, kegiatan kokurikuler dalam panduan ini disajikan dalam bentuk pembelajaran kolaboratif lintas disiplin ilmu, gerakan 7 (tujuh) kebiasaan anak Indonesia hebat, dan/atau cara lainnya untuk memahami, mengaplikasi, dan merefleksi materi terhadap isu atau permasalahan nyata yang relevan bagi murid.

Kegiatan kokurikuler bertujuan mendukung tercapainya delapan dimensi profil lulusan secara nyata dan kontekstual melalui pengalaman belajar yang bermakna. Delapan dimensi profil lulusan merupakan hasil dari capaian pengetahuan, keterampilan, dan karakter. Disamping itu, delapan dimensi profil lulusan menumbuhkembangkan lulusan yang memiliki kepemimpinan efektif yang berintegritas, profesional, dan transformatif. Berikut ke delapan dimensi profil lulusannya:

Download contoh Program dan Modul Kokurikuler di bawah ini

Program dan Modul Kokurikuler

Perangkat Pembelajaran Deep Learning yang lain:

Link Perangkat Deep Learning Kls 10 SMK

Link Perangkat Deep Learning Kls 11 SMK

Link Perangkat Deep Learning Kls 12 SMK

Link Perangkat Deep Learning Kls 10 SMA/MA

Link Perangkat Deep Learning Kls 11 SMA/MA

Link Perangkat Deep Learning Kls 12 SMA/MA

Link Perangkat Deep Learning Kls 8 SMP/MTS

Link Perangkat Deep Learning Kls 9 SMP/MTS

Kokurikuler

Prota/Prosem Kls 1-6 SD/MI

Asesmen Diagnostik

Link Administrasi dan Bukti Dukung Akreditasi :

Bukti Dukung Akreditasi Komponen I

Bukti Dukung Akreditasi Komponen II

Bukti Dukung Akreditasi Komponen II



Saturday, August 23, 2025

DOWNLOAD PROTA DAN PROMES

Dalam dunia pendidikan, keberhasilan proses belajar-mengajar tidak hanya bergantung pada interaksi antara guru dan siswa di dalam kelas, tetapi juga pada sejauh mana perencanaan pembelajaran dirancang secara matang. Dua dokumen penting yang menjadi pedoman guru dalam menyusun kegiatan pembelajaran adalah Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes). Keduanya merupakan bagian dari perangkat pembelajaran yang bersifat strategis dalam menjamin ketercapaian tujuan kurikulum.

Pengertian Program Tahunan (Prota)

Program Tahunan adalah rencana umum pembelajaran yang mencakup seluruh kompetensi dasar yang akan diajarkan selama satu tahun ajaran. Dokumen ini memberikan gambaran global tentang materi yang akan dibahas dalam dua semester, termasuk alokasi waktu untuk setiap kompetensi dasar (KD).

Tujuan utama dari Prota adalah membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran yang sistematis dan berkelanjutan, agar semua KD dapat disampaikan dengan baik dan tidak ada materi yang tertinggal. Dengan adanya Prota, guru memiliki panduan tentang apa saja yang harus dicapai selama satu tahun, sehingga proses pengajaran menjadi lebih terarah.

Pengertian Program Semester (Promes)

Sementara itu, Program Semester atau Promes adalah turunan dari Prota yang disusun lebih rinci untuk periode satu semester. Dalam Promes, guru menetapkan alokasi waktu secara lebih spesifik untuk setiap minggu dan kompetensi dasar. Dokumen ini menjadi landasan bagi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau modul ajar.

Promes berfungsi untuk memastikan bahwa kegiatan pembelajaran sesuai dengan kalender pendidikan, memperhatikan hari efektif, dan mengakomodasi kegiatan sekolah lainnya seperti ujian, hari besar nasional, atau agenda khusus lainnya.

Perbedaan Prota dan Promes

Meskipun saling berkaitan, Prota dan Promes memiliki perbedaan mendasar, antara lain:

AspekProgram Tahunan (Prota)Program Semester (Promes)
Lingkup WaktuSatu tahun ajaranSatu semester
Rincian MateriUmum, garis besar KDLebih rinci, termasuk minggu dan waktu
FungsiPanduan globalPanduan operasional
TujuanMenyusun rencana tahunan pembelajaranMengatur pembelajaran per semester

Pentingnya Prota dan Promes dalam Pembelajaran

Kehadiran Prota dan Promes sangat penting dalam mendukung efektivitas pembelajaran. Tanpa perencanaan yang jelas, proses mengajar berisiko tidak terstruktur, sehingga kompetensi yang ditargetkan oleh kurikulum sulit tercapai. Selain itu, kedua dokumen ini juga menjadi acuan dalam supervisi akademik dan penilaian kinerja guru.

Melalui perencanaan tahunan dan semester, guru dapat mengelola waktu dengan lebih baik, menyesuaikan metode pengajaran dengan kondisi kelas, serta menyiapkan bahan ajar secara tepat waktu. Di sisi lain, peserta didik pun akan mendapatkan pembelajaran yang lebih sistematis dan konsisten.

Di bawah ini link download PROTA dan PROMES:
Prota Promes kelas 1 - 6 SD/MI

Perangkat Pembelajaran Deep Learning yang lain:

Link Perangkat Deep Learning Kls 10 SMK

Link Perangkat Deep Learning Kls 11 SMK

Link Perangkat Deep Learning Kls 12 SMK

Link Perangkat Deep Learning Kls 10 SMA/MA

Link Perangkat Deep Learning Kls 11 SMA/MA

Link Perangkat Deep Learning Kls 12 SMA/MA

Link Perangkat Deep Learning Kls 8 SMP/MTS

Link Perangkat Deep Learning Kls 9 SMP/MTS

Kokurikuler

Prota/Prosem Kls 1-6 SD/MI

Asesmen Diagnostik

Link Administrasi dan Bukti Dukung Akreditasi :

Bukti Dukung Akreditasi Komponen I

Bukti Dukung Akreditasi Komponen II

Bukti Dukung Akreditasi Komponen II




DOWNLOAD ASESMEN DIAGNOSTIK

 Pengertian Asesmen Diagnostik

Asesmen diagnostik adalah proses penilaian yang dilakukan oleh pendidik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, dengan tujuan untuk mengidentifikasi kemampuan awal, kesulitan belajar, serta gaya belajar peserta didik. Asesmen ini bersifat non-judgmental dan tidak digunakan untuk memberi nilai, melainkan sebagai dasar untuk merancang pembelajaran yang tepat sasaran dan sesuai kebutuhan siswa.

Tujuan Asesmen Diagnostik

  1. Mengidentifikasi Kemampuan Awal Peserta Didik
    Mengetahui sejauh mana siswa telah memahami materi yang berkaitan, baik dari pembelajaran sebelumnya maupun pengalaman pribadi.

  2. Mendeteksi Kesulitan Belajar
    Guru dapat mengetahui area mana yang membutuhkan perhatian lebih, termasuk miskonsepsi atau kekurangan pemahaman.

  3. Merancang Pembelajaran yang Tepat
    Dengan data yang diperoleh dari asesmen diagnostik, guru dapat menyesuaikan metode, strategi, dan materi ajar agar lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

  4. Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran
    Pembelajaran menjadi lebih terarah karena disesuaikan dengan kondisi nyata siswa di kelas.

Karakteristik Asesmen Diagnostik

  • Dilakukan sebelum pembelajaran dimulai.

  • Bersifat formatif, bukan untuk penilaian akhir.

  • Fokus pada proses, bukan hasil akhir.

  • Menggunakan berbagai teknik seperti tes tertulis, observasi, wawancara, diskusi kelompok, atau kuesioner.

Contoh Penerapan Asesmen Diagnostik

Misalnya dalam mata pelajaran Matematika kelas 7, guru ingin mengajarkan materi tentang persamaan linear satu variabel. Sebelum itu, guru memberikan soal-soal sederhana yang berkaitan dengan operasi hitung dasar, penggunaan simbol variabel, dan pemahaman konsep persamaan. Hasil dari asesmen ini akan membantu guru mengetahui siapa yang sudah siap menerima materi baru dan siapa yang perlu penguatan konsep dasar terlebih dahulu.

Manfaat Asesmen Diagnostik

  • Mendorong pendekatan pembelajaran yang lebih personal dan diferensiatif.

  • Membantu siswa menjadi lebih sadar terhadap kemampuan dirinya sendiri.

  • Meningkatkan hubungan guru dan siswa melalui pemahaman yang lebih baik.

  • Mengurangi potensi kegagalan belajar karena materi disesuaikan dengan kesiapan siswa.


Friday, August 22, 2025

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM (DEEP LEARNING) SD/MI

Dalam era pendidikan abad ke-21, pembelajaran tidak lagi sekadar berfokus pada transfer informasi dari guru ke siswa. Pendekatan pembelajaran yang bersifat mekanistik dan berbasis hafalan mulai ditinggalkan. Sebagai gantinya, muncul kebutuhan akan model pembelajaran yang mampu menumbuhkan pemahaman konseptual yang mendalam, kemampuan berpikir kritis, serta keterampilan menyelesaikan masalah secara kreatif. Di sinilah pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) menjadi relevan dan penting untuk diimplementasikan dalam rencana pembelajaran.

Tujuan Pembelajaran Mendalam

Rencana pelaksanaan pembelajaran mendalam bertujuan untuk:

  1. Mendorong siswa membangun pemahaman konseptual yang kuat dan bermakna.

  2. Menumbuhkan kemampuan berpikir reflektif dan analitis terhadap materi pembelajaran.

  3. Menstimulasi keterlibatan aktif siswa melalui eksplorasi, diskusi, dan kolaborasi.

  4. Mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata, konteks lokal, dan isu global.

  5. Menumbuhkan sikap pembelajar sepanjang hayat (lifelong learner).

Prinsip Dasar

Pembelajaran mendalam berangkat dari prinsip bahwa siswa bukan sekadar penerima informasi, melainkan subjek aktif yang membangun pengetahuan melalui pengalaman belajar yang bermakna. Oleh karena itu, strategi yang digunakan harus berfokus pada:

  • Pertanyaan pemantik yang mendorong eksplorasi dan diskusi.

  • Kegiatan kolaboratif yang melatih keterampilan interpersonal dan pemecahan masalah.

  • Refleksi berkala agar siswa dapat mengevaluasi proses dan hasil belajarnya.

  • Penilaian autentik yang mencerminkan pemahaman dan aplikasi konsep, bukan sekadar hafalan.

Langkah-Langkah Pelaksanaan

  1. Perencanaan Materi dan Tujuan Pembelajaran
    Guru merancang tujuan pembelajaran yang tidak hanya bersifat kognitif, tetapi juga mencakup aspek afektif dan psikomotorik, disertai dengan pertanyaan mendalam (essential questions) yang akan menjadi landasan eksplorasi siswa.

  2. Aktivasi Pengetahuan Awal
    Pembelajaran dimulai dengan mengaitkan materi dengan pengetahuan atau pengalaman siswa sebelumnya, guna menumbuhkan keterlibatan emosional dan rasa ingin tahu.

  3. Eksplorasi Konsep Secara Aktif
    Siswa didorong untuk mencari informasi, menguji hipotesis, dan mengembangkan pemahaman melalui studi kasus, eksperimen, proyek, atau simulasi.

  4. Refleksi dan Diskusi
    Guru memfasilitasi sesi diskusi dan refleksi agar siswa dapat mengaitkan pengetahuan baru dengan konteks yang lebih luas dan merefleksikan makna dari proses belajar yang telah dilalui.

  5. Penilaian Autentik dan Umpan Balik
    Evaluasi dilakukan melalui tugas-tugas yang menuntut penerapan konsep dalam situasi nyata. Guru memberikan umpan balik yang membangun untuk memperkuat pemahaman siswa.

Berikut contoh perangkat pembelajaran Mendalam (Deep Learning), silahkan diklik dan didownload. 
Pada klik pertama dan kedua akan muncul iklan, lalu silahkan kembali ke halaman awal dan klik lagi maka akan menuju link perangkat dan selanjutnya menuju Google Drive untuk didownload)

PERANGKAT PEMBELAJARAN SKI KELAS VII, VIII, IX DEEP LEARNING KBC

  1. Meaningful Learning Pembelajaran deep learning harus berangkat dari makna yang jelas bagi peserta didik. Materi tidak hanya disampaika...